Minggu, 25 September 2022

Bima Lahir / Bima Bungkus

 


Bima Lahir

Awan hitam mengumpul diatas negara hastina pura seolah ikut berduka atas kelahiran seorang anak dari prabu pandu dewanata sang raja agung negara hastina dengan dewi kunti yang lahir dalam keadaan aneh yaitu masih berwujud bungkus,dimana bugkus itu tidak mempan dengan senjata apapun., namun atas petunjuk dari sang ayah yaitu begawan kresnadipayana yang sudah menjadi seorang wiku di pertapan sapta harga, sang bungkus harus dibuang atau diasingkan ditengah hutan agar mendapatkan pangruatan dan bisa terbuka bungkus itu.

Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun hingga 16(enam belas tahun) bungkus yang diasingkan di hutan itu tidak mati malah semakin besar dan tumbuh selayaknya mahluk hidup pada umumnya,. Sangkuni atau harya suman paman dari para kurawa yang melihat keadaan itu semakin gelisah, karena suman hanya berambisi untuk menguasai negara hastina dengan berupaya menyingkirkan para putra pandu agar para putra destarastra yaitu keponakannya sendiri mendapatkan kekuasaan di negara hastina.

Dengan watak yang licik sangkuni segera mengerahkan para pasukan kurawa untuk pergi ke hutan dan menghabisi putra pandu yang masih berwujud bungkus tersebut. Mereka berangkat dengan membawa senjata lengkap, “waha keponakanku mumpung putra pandu masih berwujud bungkus dan tidak berdaya ayo segera habisi sebelum dia menyusahkan kita dan menghalangi kalian untuk menduduki tahta negara hastina” ujar sangkuni kepada para kurawa.

Sesampainya di hutan ternyata bungkus tidak sendirian, disana bungkus ditemani oleh saudaranya yaitu adiknya arjuna dan puntadewa kakaknya.sesampainya dihutan para kurawa tanpa pikir panjang langsung menyerag bungkus yang masih terbaring dibawah pohon. Dengan sigap arjuna segera menghalangi niat kurawa yang ingin menyerang bugkus itu, arjuna dikeroyok oleh kurawa namun arjuna bisa mengimbangi korawa yang banyak meski hanya sendirian. Puntadewa yang tidak bisa bertarung tetap menjaga bungkus dan memastikan adiknya dalam keadaan aman. Namun ternyata meski si bungkus masih berada didalam bungkus dan belum bisa keluar,ternyata bisa merasakan keadaan diluar, ternyata ia tidak tinggal diam melihat adiknya arjuna bertarung dengan korawa, bungkus itu bergerak dan membantu arjuna menghadapi korawa. Para pasukan korawa kuwalahan dan merasa geli dan takut melihat bungkus yang bisa bergerak menyerang korawa dan tidak mempan dengan senjata apapun itu. Akhirnya korawa yang bersenjata lengkap itu berlari mundur ketakutan.

Di sisi lain keadaan alam bergejolak dan tidak bisa diperkirakan, gonjang ganjing itu membuat para dewa di khayangan hawatir akan terjadi sebuah bencana besar, akhirnya sang batara guru raja dari para dewa mengutus batara kaneka putra untuk mencari tau penyebab terjadinya gejolak alam yang tidak biasa ini. Akhirnya sang batara narada menemukan seekor gajah besar dengan gadingnya yang panjang yang sedang bertapa, setelah ditemui dan ditanya apa alasan ia bertapa segitu hebatnya hingga membuat kegaduhan dikhayangan ternyata sang gajah ini ingin sekali menjadi seorang manusia. Hal ini tidak diperbolehkan oleh para dewa karena dianggap menyalahi kodrat seekor gajah adalah binatang  dan yang ditakdirkan menjadi binatang harus menyelesaikan kehidupanya sebagai binatang, hal ini membuat sang gajah yang bernama gajah seno ini marah dan menantang para dewa untuk membuktikan bahwa ia memiliki kelebihan dan bukan gajah biasa.

Para dewa khayangan yang dipimpin oleh dewa indra kuwalahan , bahkan api dewa brahma pun bisa dikembalikan dengan mudah, hal ini membuat para dewa bingung dan berlari mundur serta menutup pintu gerbang khayangan sembari mencari solusi bagaimana cara untuk menahlukkan  gajah seno tersebut. Sang batara guru mendapatkan ilham bahwa sang dewa bayu sang dewa angin yang bisa menyelesaikan keadaan ini , namun dewa bayu sedang tidak berada di khayangan, dewa siwa atau batara guru segera memanggil dewa bayu dengan menggunakan telepati atau aji pameleng untuk menyelesaikan masalah di khayangan tersebut.

Bersamaan dengan itu jauh di gunung maruta atau gunung angin, sang batara bayu sedang menemui para muridnya yaitu saudara tunggal bayu , siswa dewa bayu memiliki ciri khas yaitu pakaian yang sama, mereka adalah hanoman, gajah setubanda, wiljajahwreksa, begawan maenaka, garuda mahambira, naga kuwera, macan palguna, ternyata sang batara bayu sudah tanggap dengan keadaan alam yang bergejolak, disana sang dewa bayu memberi tau kepada siswanya bahwa sebentar lagi akan ada kesatria yang lahir dengan kekuatan luar biasa, dan kesatria itu akan dijadikan “tetungguling tunggal bayu” atau saudara tunggal bayu yang terkuat yang akan menjadi kesatria yang membawa harapan baru dan berpengaruh besar untuk dunia. Mereka disuruh untuk ikut berdoa dan mengirimkan energi kepada putra pandu yang berwujud bungkus yang dibuang dihutan negara hastina. Setelah menerima pesan lewat aji pameleng dari sang batara guru dewa bayu pun segera menemui gajah seno yang sedang menunggu digerbang khayangan. Dewa bayu memberi tahu kepada gajah seno jika ingin menjadi manusia maka gajah seno harus pergi ke hutan negara hastina, disana ada bayi yang marwujud bungkus, dan dewa bayu menyuruh memecah bungkus itu, itu adalah wujud darma sang gajah seno untuk alam karena dengan membuka bungkus itu maka akan membantu lahirnya seorang kesatria yang akan berpengaruh besar untuk dunia dan menjadi harapan dimasa depan. Gajah seno pun mengikuti anjuran dewa bayu dan segera berangkat ke hutan negara hastina.

Setelah itu, sebelum gajah seno sampai di hutan negara hastina sang batara bayu segera bergegas mendahului ke hutan untuk menemui bungkus itu, disana dewa bayu memberika daya kekuatan angin dari segala penjuru kepada bungkus, dan memberi pakaian seperti apa yang dikenakan siswa batara bayu yang lain yaitu menggunakan kain poleng, gelang candrakirana, dan pupuk emas jarot asem, setelah memberi anugrah kepada bungkus dewa bayu pun segera pergi.

Tak lama kemudian sang gajah seno datang untuk menjalankan darmanya yaitu membuka bungkus di hutan negara hastina, bungkus itu diinjak sang gajah tidak hancur namun malah semakin besar, sang gajah tidak habis fikir dengan kekuatannya yang sangat besar tidak bisa menghancurkan bungkus itu, setelah beberaa lama sang gajah menggunakan gadingnya untuk menusuk dan merobek bungkus setelah bungkus berhasil menusuk bungkus ternyata ada tangan yang sangat kuat yang memegang gading gajah dan mematahkannya, sang gajah sempoyongan dan kaget melihat ada seorang pria dengan tubuh kekar muncul dari dalam bungkus yang dipecahnya, dan heran melihat gadingnya yang telah dipatahkan berubah menjadi kuku pria tersebut. sang gajah yang melihat keadaan itu tanggap dengan apa yang pernah diperintahkan sang dewa bayu, dengan segera si gajah seno segera menyatu dengan pria itu dan menjelma menjadi kekuatan 1000 gajah bagi si pria yang muncul dari dalam bungkus, hal itu juga menjadi sarana terkabulnya keinginan si gajah  yang ingin menjadi manusia, dengan menyatu dengan pria ini maka si gajah tidak hanya menjadi manusia namun juga ikut membantu sang bungkus menjadi harapan besar bagi umat manusia di masa depan dan menjadi kesatria yang berpengaruh besar bagi dunia.

Setelah itu angin besar berhembus namun berbau harum seolah menjadi pertanda akan kelahiran kesatria yang berjiwa mulia, dewa bayu pun hadir bersama para dewa lain yaitu batara guru dan kaneka putra, serta para bangsawan negara hastina, yaitu  arjuna , begawan kresna dipayana, kunti, dan widura serta bangsawan lain ikut berkumpul menyaksikan kehadiran para dewa yang tengah memberikan anugrah kepada pandu dan kunti yaitu pecahnya bungkus yang sudah 16 tahun tidak bisa pecah, putra pandu yang lahir dengan bungkus itu diberi nama gajah seno karena telah mengalahkan gajah seno, juga diberi nama bayu siwi yaitu diangkat anak oleh dewa bayu,  brata sena, bimasena, dan dengan lahirnya bima ini menjadi pengayom bagi para saudara pandawa sekaligus menjadi cahaya penerang didunia satria yang berbudi mulia.

 Oleh : Riyadi Setyawan S.Sn

Share:

0 komentar:

Posting Komentar