Bima
Lahir
Awan
hitam mengumpul diatas negara hastina pura seolah ikut berduka atas kelahiran
seorang anak dari prabu pandu dewanata sang raja agung negara hastina dengan
dewi kunti yang lahir dalam keadaan aneh yaitu masih berwujud bungkus,dimana
bugkus itu tidak mempan dengan senjata apapun., namun atas petunjuk dari sang
ayah yaitu begawan kresnadipayana yang sudah menjadi seorang wiku di pertapan
sapta harga, sang bungkus harus dibuang atau diasingkan ditengah hutan agar
mendapatkan pangruatan dan bisa terbuka bungkus itu.
Hari
demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun hingga 16(enam belas tahun)
bungkus yang diasingkan di hutan itu tidak mati malah semakin besar dan tumbuh
selayaknya mahluk hidup pada umumnya,. Sangkuni atau harya suman paman dari
para kurawa yang melihat keadaan itu semakin gelisah, karena suman hanya
berambisi untuk menguasai negara hastina dengan berupaya menyingkirkan para
putra pandu agar para putra destarastra yaitu keponakannya sendiri mendapatkan
kekuasaan di negara hastina.
Dengan
watak yang licik sangkuni segera mengerahkan para pasukan kurawa untuk pergi ke
hutan dan menghabisi putra pandu yang masih berwujud bungkus tersebut. Mereka
berangkat dengan membawa senjata lengkap, “waha keponakanku mumpung putra pandu
masih berwujud bungkus dan tidak berdaya ayo segera habisi sebelum dia
menyusahkan kita dan menghalangi kalian untuk menduduki tahta negara hastina”
ujar sangkuni kepada para kurawa.
Sesampainya
di hutan ternyata bungkus tidak sendirian, disana bungkus ditemani oleh
saudaranya yaitu adiknya arjuna dan puntadewa kakaknya.sesampainya dihutan para
kurawa tanpa pikir panjang langsung menyerag bungkus yang masih terbaring
dibawah pohon. Dengan sigap arjuna segera menghalangi niat kurawa yang ingin
menyerang bugkus itu, arjuna dikeroyok oleh kurawa namun arjuna bisa
mengimbangi korawa yang banyak meski hanya sendirian. Puntadewa yang tidak bisa
bertarung tetap menjaga bungkus dan memastikan adiknya dalam keadaan aman.
Namun ternyata meski si bungkus masih berada didalam bungkus dan belum bisa
keluar,ternyata bisa merasakan keadaan diluar, ternyata ia tidak tinggal diam
melihat adiknya arjuna bertarung dengan korawa, bungkus itu bergerak dan
membantu arjuna menghadapi korawa. Para pasukan korawa kuwalahan dan merasa
geli dan takut melihat bungkus yang bisa bergerak menyerang korawa dan tidak
mempan dengan senjata apapun itu. Akhirnya korawa yang bersenjata lengkap itu
berlari mundur ketakutan.
Di
sisi lain keadaan alam bergejolak dan tidak bisa diperkirakan, gonjang ganjing
itu membuat para dewa di khayangan hawatir akan terjadi sebuah bencana besar,
akhirnya sang batara guru raja dari para dewa mengutus batara kaneka putra
untuk mencari tau penyebab terjadinya gejolak alam yang tidak biasa ini.
Akhirnya sang batara narada menemukan seekor gajah besar dengan gadingnya yang
panjang yang sedang bertapa, setelah ditemui dan ditanya apa alasan ia bertapa
segitu hebatnya hingga membuat kegaduhan dikhayangan ternyata sang gajah ini
ingin sekali menjadi seorang manusia. Hal ini tidak diperbolehkan oleh para
dewa karena dianggap menyalahi kodrat seekor gajah adalah binatang dan yang ditakdirkan menjadi binatang harus
menyelesaikan kehidupanya sebagai binatang, hal ini membuat sang gajah yang
bernama gajah seno ini marah dan menantang para dewa untuk membuktikan bahwa ia
memiliki kelebihan dan bukan gajah biasa.
Para
dewa khayangan yang dipimpin oleh dewa indra kuwalahan , bahkan api dewa brahma
pun bisa dikembalikan dengan mudah, hal ini membuat para dewa bingung dan
berlari mundur serta menutup pintu gerbang khayangan sembari mencari solusi
bagaimana cara untuk menahlukkan gajah
seno tersebut. Sang batara guru mendapatkan ilham bahwa sang dewa bayu sang
dewa angin yang bisa menyelesaikan keadaan ini , namun dewa bayu sedang tidak
berada di khayangan, dewa siwa atau batara guru segera memanggil dewa bayu
dengan menggunakan telepati atau aji pameleng untuk menyelesaikan masalah di
khayangan tersebut.
Bersamaan
dengan itu jauh di gunung maruta atau gunung angin, sang batara bayu sedang
menemui para muridnya yaitu saudara tunggal bayu , siswa dewa bayu memiliki
ciri khas yaitu pakaian yang sama, mereka adalah hanoman, gajah setubanda,
wiljajahwreksa, begawan maenaka, garuda mahambira, naga kuwera, macan palguna, ternyata
sang batara bayu sudah tanggap dengan keadaan alam yang bergejolak, disana sang
dewa bayu memberi tau kepada siswanya bahwa sebentar lagi akan ada kesatria
yang lahir dengan kekuatan luar biasa, dan kesatria itu akan dijadikan
“tetungguling tunggal bayu” atau saudara tunggal bayu yang terkuat yang akan
menjadi kesatria yang membawa harapan baru dan berpengaruh besar untuk dunia.
Mereka disuruh untuk ikut berdoa dan mengirimkan energi kepada putra pandu yang
berwujud bungkus yang dibuang dihutan negara hastina. Setelah menerima pesan
lewat aji pameleng dari sang batara guru dewa bayu pun segera menemui gajah
seno yang sedang menunggu digerbang khayangan. Dewa bayu memberi tahu kepada
gajah seno jika ingin menjadi manusia maka gajah seno harus pergi ke hutan
negara hastina, disana ada bayi yang marwujud bungkus, dan dewa bayu menyuruh
memecah bungkus itu, itu adalah wujud darma sang gajah seno untuk alam karena
dengan membuka bungkus itu maka akan membantu lahirnya seorang kesatria yang
akan berpengaruh besar untuk dunia dan menjadi harapan dimasa depan. Gajah seno
pun mengikuti anjuran dewa bayu dan segera berangkat ke hutan negara hastina.
Setelah
itu, sebelum gajah seno sampai di hutan negara hastina sang batara bayu segera
bergegas mendahului ke hutan untuk menemui bungkus itu, disana dewa bayu
memberika daya kekuatan angin dari segala penjuru kepada bungkus, dan memberi
pakaian seperti apa yang dikenakan siswa batara bayu yang lain yaitu
menggunakan kain poleng, gelang candrakirana, dan pupuk emas jarot asem,
setelah memberi anugrah kepada bungkus dewa bayu pun segera pergi.
Tak
lama kemudian sang gajah seno datang untuk menjalankan darmanya yaitu membuka
bungkus di hutan negara hastina, bungkus itu diinjak sang gajah tidak hancur
namun malah semakin besar, sang gajah tidak habis fikir dengan kekuatannya yang
sangat besar tidak bisa menghancurkan bungkus itu, setelah beberaa lama sang
gajah menggunakan gadingnya untuk menusuk dan merobek bungkus setelah bungkus
berhasil menusuk bungkus ternyata ada tangan yang sangat kuat yang memegang gading
gajah dan mematahkannya, sang gajah sempoyongan dan kaget melihat ada seorang
pria dengan tubuh kekar muncul dari dalam bungkus yang dipecahnya, dan heran
melihat gadingnya yang telah dipatahkan berubah menjadi kuku pria tersebut.
sang gajah yang melihat keadaan itu tanggap dengan apa yang pernah
diperintahkan sang dewa bayu, dengan segera si gajah seno segera menyatu dengan
pria itu dan menjelma menjadi kekuatan 1000 gajah bagi si pria yang muncul dari
dalam bungkus, hal itu juga menjadi sarana terkabulnya keinginan si gajah yang ingin menjadi manusia, dengan menyatu
dengan pria ini maka si gajah tidak hanya menjadi manusia namun juga ikut
membantu sang bungkus menjadi harapan besar bagi umat manusia di masa depan dan
menjadi kesatria yang berpengaruh besar bagi dunia.
Setelah
itu angin besar berhembus namun berbau harum seolah menjadi pertanda akan
kelahiran kesatria yang berjiwa mulia, dewa bayu pun hadir bersama para dewa
lain yaitu batara guru dan kaneka putra, serta para bangsawan negara hastina, yaitu
arjuna , begawan kresna dipayana, kunti,
dan widura serta bangsawan lain ikut berkumpul menyaksikan kehadiran para dewa
yang tengah memberikan anugrah kepada pandu dan kunti yaitu pecahnya bungkus
yang sudah 16 tahun tidak bisa pecah, putra pandu yang lahir dengan bungkus itu
diberi nama gajah seno karena telah mengalahkan gajah seno, juga diberi nama
bayu siwi yaitu diangkat anak oleh dewa bayu,
brata sena, bimasena, dan dengan lahirnya bima ini menjadi pengayom bagi
para saudara pandawa sekaligus menjadi cahaya penerang didunia satria yang
berbudi mulia.
0 komentar:
Posting Komentar