Cipta
wening
Sang
prabu niwata kawaca raja dari negara ima imantaka adalah raja yang sangat
sakti, kekuatannya luar biasa, ia memiliki aji gineng soka weda yang berada
ditenggorokannya, dan membuatnya kebal terhadap berbagai senjata, kesaktian tersebut
didapatnya saat ia masih muda dengan bertapa berdiri menggunakan satu kaki
dengan tangan diacungkan ke arah langit, pertapaannya itu berlangsung selama
enam belas tahun sehingga membuat dewa terharu dan memberikan anugerah
kepadanya, namun kesaktiannya itu membutanya sombong dan merasa dirinyalah yang
paling kuat, ia tergila-gila dengan ratu bidadari bernama batari supraba,
kecantikan batari supraba yang sangatlah cantik dan menawan membuat prabu
Di
sisi lain di khayangan sedang terjadi kekacauan , ditya kala mamandana yang
permintaanya ditolak oleh dewa indra segera mengamuk di khayangan, para pasukan
dewa dan pasukan dari ima imantaka bertempur dengan hebat hingga mengakibatkan
langit menghitam, angin badai disertai petir menyambar dan matahari tertutup
awan mendung hingga dunia menjadi gelap seolah tak ada cahaya penerang.
Pertempuran di khayangan berlangsung lama, meski para dewa adalah mahluk yang
tidak bisa mati namun para dewa kuwalahan menghadapi patih mamandana. Bahkan saat
batara brahma melemparkan serangan api abadi yang tak bisa padam kepada
mamandana, justru api tersebut dapat dihempaskan balik hanya dengan bentakan
suara patih mamandana, sehingga api itu malah menyerang para dewa lain, batara
narada pun segera peperintahkan brama untuk mengambil kembali apinya dan
memerintahkan para dewa untuk mundur serta menutup gerbang khayangan. Batara
narada menghadap batara guru untuk melapor dan mencari solusi atas apa yang
terjadi, kemudian batara guru memutuskan untuk menurunkan anugerah ke bumi
dengan memberikan pusaka sakti berwujud panah pasopati dengan wujud seperti
bulan sabit kepada satria yang layak untuk mendapatkannya tentunya dengan
berbagai ujian terlebih dahulu. kemudian
batara guru memerintahkan dewa indra dan putrinya ke-tujuh bidadari
untuk turun ke bumi dan menguji arjuna yang tengah bertapa di atas gunung minta
raga, karena dari sekian kesatria arjunalah yang saat ini tengah bertapa dan
mampu memancarkan daya yang kuat hingga cahayanya memancar ke langit hingga
membelah awan hitam seperti tiang penyangga langit yang bercahaya. Dewa indra pun mengerahkan tujuh
bidadari tercantik dari khayangan termasuk batari supraba, beserta saudaranya,
batari tilutama, gagar mayang, tunjung biru, dan lainnya.
Sementara
itu di puncak gunung indrakila atau gunung mintaraga yang baru saja selesai
bersemedi sedang duduk di bawah pohon dan memegangi pusaka -pusakanya yag
berwuud keris dan panah-panah sakti, ia merenung tentang apa yang seharusnya ia
lakukan sebagai seorag kesatria di dunia ini. Seperti biasa, kemanapun arjuna
pergi selalu diikuti oleh abdi setianya yaitu pono kawan, semar sang batara
ismaya beserta gareng ,petruk dan bagong, semar sang jiwa mulia pun mendekati
arjuna untuk memberi motivasi, arjuna pun bertanya kepada semar apakah yang ia
lakukan ini sudah benar atau tidak, lalu sang ismaya memberi motivasi bahwa
arjuna masih punya tugas untuk membasti angkara murka di dunia maka arjuna
tidak boleh menyerah dan harus melanjutkan semedinya karena jika arjuna tidak
mau bertindak memernangi angkara murka lalu siapa lagi yang mampu dan layak,
setelah mendengar nasehat dari semar arjuna pun tumbuh rasa percaya dirinya, ia
segera bangkit dan melanjutkan tapa semedinya, ia bertekat tidak akan bangun
sebelum mendapat tanda-tanda kebesaran dari sang pencipta. Akhirnya arjuna
bersemedi dengan khusyuk dan kidmad.
dari ketenangan arjuna membuat aura tubuhnya memancar berwarna keemasan,
tak lama kemudian para bidadari datang untuk menggoda arjuna, mereka berusaha
memudarkan semedi arjuna dengan kecantikan dan kemolekan tubuhnya, dengan
menggunakan pakaian yang serba minim dan berbahan tipis para bidadari yang
memang memiliki kecantikan luar biasa itu berusaha mengoda arjuna dengan
berbagai cara, namun sedikitpun arjuna tidak terpengaruh dengan godaan
kecantikan para bidadari khayangan itu, karena aura keemasan yang memancar dari
tubuh arjuna semakin kuat, para bidadari yang berusaha menarik dan menggoda
arjuna itu justru berbalik tergila-gila dengan ketampanan arjuna, mereka pun
salah tingkah, melihat para putrinya gagal menggoda arjuna dan justru malah
berbalik tertarik dengan ketampanan arjuna , dewa indra pun menghempaskan para
bidadari itu dengan angin untuk mengembalikan para bidadari itu ke khayangan,.
Dewa indra pun turun dan menyamar menjadi seorang pertapa untuk menjajaki lahir
batin arjuna, ia menemui arjuna yang telah bangun dari semedinya setelah lolos
dari godaan para bidadari itu. Dewa indra menemui arjuna dan mengajukan
pertanyaan apa yang sebenarnya arjuna cari hingga bersemedi di atas gunung
dalam waktu lama itu, dewa indra jiga mengajukan pertanyaan kepada arjuna
tentang alasan arjuna bertapa dengan wujud pendeta, namun dalam wujud pendeta
masih membawa pusaka, itu adalah kejanggalan dan harus dipertanyakan, maka
arjuna menjawab yang ia cari adalah pusaka yang akan digunakan untuk membasmi
angkara murka didunia sebagaimana wujud pendeta yang selalu memerangi angkara
murka dari dalam dirinya sendiri, serta membawa pusaka itu adalah sebagai bekal
dan tanda bahwa arjuna adalah seorang kesatria sejati. Setelah itu dewa indra
yang menyamar sebagai pendeta itu segera pergi. Arjuna pun turun dari gunung
untuk berjalan-jalan melihat suasana karena sudah cukup lama bertapa di atas
gunung, dari tubuh arjuna memancarkan energi yang cahayanya memancar jauh,
disisi lain ditya kala mamang murka yang
diutus oleh prabu niwata kawaca untuk menghabisi arjuna itu sudah sampai di
gunung indrakila dan sudah siap menyerang arjuna, namun atas kehendak sang maha
adil ditya kala mamang murka terkena daya yang memancar dari tubuh arjuna dan
berubah menjadi babi hutan, namun hal itu tanpa disadari oleh mamangmurka, ia
tetap berlari menyerang arjuna, arjuna yang dari kejauhan melihat ada seekor
babi hutan yang hendak menyerangnya segera melepaskan anak panahnya, di sudut
lain ternyata ada seorang pemburu yang juga membidik babi hutan tersebut, kedua
anak panah yang dilepaskan oleh kedua pemanah itu sama-sama mengenai babi hutan
dan menyebabkan ditya mamangmurka yang berubah menjadi babi hutan tersebut tewas,
namun setelah itu arjuna dan pemburu itu sama-sama mempertahankan buruannya,
mereka sama-sama merasa anak panah nya mengenai babi hutan tersebut, akhirnya
pertempuran antara keduanya terjadi, keduanya sama-sama kuat namun setelah
arjuna melihat pemburu itu dengan penglihatan batin dan mengetahui siapa
sebenarnya pemburu itu, arjuna segera menghaturkan salam hormat, pemburu itu
pun paham bahwa arjuna sudah mengetahui siapa dirinya sebenarnya dan segera
berubah ke wujud semula yaitu sang batara guru atau batara manikmaya, ia segera
memberkati arjuna dan setelah arjuna lulus dari berbagai cobaan dan ujian yang
diberikan oleh para dewa batara guru memberikan arjuna hadiah berupa panah
pasopati yang memiliki ujung seperti bulan sabit. Arjuna pun diminta oleh
batara guru untuk menjadi jago para dewa dan menghadapi raja dari imaimantaka
prabu niwatakawaca. Arjuna segera naik ke khayangan dan segera menghadapi patih
mamandana yang menunggu di depan gerbang khayangan. Pertarungan berlangsung
lama , keduanya sama-sama memiliki kekuatan yang besar namun patih mamandana
tumbang setelah terkena panah sakti milik arjuna, di pihak lain prabu niwata
kawaca yang mendengar kabar gugurnya kedua patih andalannya itu segera menyusul
ke khayangan untuk memporak porandakan dan mengamuk, kemarahan prabu niwata
kawaca tidak dapat dihentikan oleh para dewa bahkan arjuna yang menjadi wakil
para dewa pun kuwalahan, tidak ada senjata arjuna yang mampu melukai prabu
niwata kawaca, semar yang mengetahui kelemahan prabu niwata kawaca segera memberi tau arjuna bahwa kelemahan
prabu niwata kawaca adalah berada di tenggorokannya , aji gineng soka weda yang
wujudnya seperti matahari dan memancarkan cahaya menyilaukan yang terletak di
tenggorokan itulah rahasia kesaktiannya yang membuat raja imaimantaka itu kebal
senjata dan disanalah sekaligus letak kelemahannya, arjuna segera membidik dari
kejauhan prabu niwata kawaca dengan panah pasopati, yang dituju adalah
tenggorokan prabu niwata kawaca, prabu niwata kawaca yang merasa menang segera
mendekati batari supraba yang ingin ia pinang itu, batari supraba pun tidak
bisa menolak karena merasa para dewa tidak bisa mengalahkan prabu niwatakawaca,
prabu niwata kawaca tertawa terbahak-bahak setelah melihat batari supraba dari
dekat. Namun tak lama kemudian panah pasupati andalah arjuna dengan secepat
kilat melesat dan menancap mengenai prabu niwata kawaca tepat pada aji
ginengnya. Prabu niwata kawaca gugur seketika, arjuna yang berhasil mengalahkan
musuh itu diangkat sebagai anak dewa indra diberi nama indra tanaya, dan oleh
batara guru arjuna diangkat menjadi raja dengan nama prabu kariti serta diberi
kewenangan memperistri para bidadari di khayangan termasuk ke tujuh bidadari
tercantik beserta ratu bidadarinya yaitu batari supraba..
Oleh: Riyadi Setyawan S.Sn
0 komentar:
Posting Komentar