Wayang kulit memang tidak ada habisnya jika di kaji dan dipelajari,
karena keindahan seni yang sudah bertahan ratusan hingga ribuan tahun ini masih
bertahan hingga sekarang, dalam kitab arjuna wiwaha yang diperkirakan selesai
dibuat pada 1030 M pun sudah memuat tentang pertunjukan wayang kulit, Cerita dan
simbol-simbol filosofis yang terkandung dalam pertunjukan wayang kulit pun
selalu memberikan pesan-pesan bernilai luhur , selain itu dilihat dari proses
pembuatannya pun tidak instan, karena membutuhkan waktu yang tidak sebentar,
dari menjemur/mengeringkan kulit kerbau/sapi , kemudian membersihkan bulu dan
lemak yang tersisa, membentangkan kulit sampai kulit siap pun membutuhkan waktu
berhari2, setelah itu melukis desain wayang yang diinginkan, setelah itu
memahat, setelah proses pemahatan baru proses pewarnaan yang membutuhkan
keahlian khusus, setelah itu baru dikasih "gapit" yang terbuat dari tanduk
kerbau, kayu, rotan, atau fiber , pemasangannya pun butuh keahlian untuk
membengkokkan(ngeluk) gapit tersebut,, selain itu terkadang para pembuat wayang
jaman dulu adalah dalang itu sendiri, dan tidak sedikit cerita tentang seorang
yang membuat wayang dengan laku tirakat untuk mendapatkan
hasil terbaik, tidak heran wayang lawas/kuno banyak diburu para kolektor, bahkan para dalang2 pun suka koleksi wayang lawas dan dirawat sebaik mungkin sepertihalnya merawat benda pusaka, maka tidak heran seni pertunjukan wayang kulit ini telah diakui oleh UNESCO sebagai Masterpiece of Oral and Intengible Heritage of Humanity sejak 7 November 2003.
hasil terbaik, tidak heran wayang lawas/kuno banyak diburu para kolektor, bahkan para dalang2 pun suka koleksi wayang lawas dan dirawat sebaik mungkin sepertihalnya merawat benda pusaka, maka tidak heran seni pertunjukan wayang kulit ini telah diakui oleh UNESCO sebagai Masterpiece of Oral and Intengible Heritage of Humanity sejak 7 November 2003.
0 komentar:
Posting Komentar