Kamis, 20 Oktober 2022

Aji Saepi Angin

 Aji saepi angin adalah ajian yang membuat pemiliknya bisa berlari secepat kilat bagaikan angin, didalam kisah pewayangan jawa aji saepi angin dimiliki oleh arjuna panengah pandawa, ajian itu didapatkan arjuna saat bima mengikuti sayembara di pancala yang memperebutkan dewi drupadi dimana Raden Patih Gondomono yang membuat sayembara siapa yang bisa mengalahkannya ialah yang berhak memboyong dewi drupadi saat itu tidak ada satupun yang bisa mengalahkan patih gondomono termasuk Bima, namun saat bima diringkus oleh patih gondomono dengan diijak punggungnya dan dijambak rambutnya sehingga tidak bisa bergerak, saat itu arjuna bingung melihat kakaknya yang kalah sayembara, namun saat patih gondomono melihat arjuna ia langsung teringat dengan gurunya yang memberikan berbagai ilmu kepadanya yaitu prabu pandu yang mana adalah ayah dari pandawa tersebut, saat itu pula genggaman gondomono mulai melemah dan bima yang berusaha melepaskan rambut yang dipegang oleh raden gondomono tanpa sengaja kuku pancanaka milik bima mengenai telapak tangan raden gondomono dan memnjadi jalan kematiannya,, saat sebelum mati dan manjing menjadi satu dengan bima raden gondomono sempat memberikan wasiat berupa Kalung robyong yang diberikan kepada Yudistira, Aji Bandung Bondowoso, ungkal bener, Blabag Pengantol-antol, Kepada BIma, dan Aji Saepi Angin Kepada Arjuna.

tak hanya dalam dunia Pewayangan dan Ilmu kejawen, namun di manca negara pun ternyata ada banyak tokoh yang memiliki kemampuan khusus yang menyerupai aji saepi angin ini, salah satunya adalah tokoh super Hero yang sangat populer dalam Fantastic four yaitu Flash yang memiliki kekuatan un



tuk berlari secepat kilat, Selain itu ada juga tokoh Sonic yang memiliki kecepatan lari yang luar biasa, tokoh Koga dalam Film Inuyasa, Minato dalam flm Naruto dan masih banyak lagi.  

Share:

Senin, 10 Oktober 2022

Aji Braja Musti


Didalam cerita Pewayangan Jawa Ada kisah Raden Gatot Kaca yang memiliki ajian sangat sakti yaitu aji Braja Musti. ajian ini memiliki kekuatan besar dimana siapa saja yang terkena akan langsung tewas dalam sekali pukul. Ajian ini didapatkan gatot kaca saat akan diangkat menjadi raja di negara Pringgondani dimana saat itu  ada penolakan dari pamannya yang bernama Braja denta. Raden braja denta adalah saudara dari Arimbi ibunya gatotkaca, keadaan di negara pringgandani saat itu sangat genting karena raden braja denta telah dipengaruhi oleh patih sangkuni agar tidak menyetujui pengangkatan raden gatotkaca menjadi raja muda di pringgondani karena dianggap raden braja denta yang lebih layak menduduki kursi kerajaan pringgandani sehingga berakhir dengan pertarungan antara braja denta dengan gatotkaca, namun gatotkaca kalah karena braja denta memiliki kesaktian sangat sakti. arimbi pun tak bisa menghentikan brajadenta yang mengamuk. namun ada saudara dari braja denta yang juga merupakan paman dari gatotkaca yaitu raden braja musti yang memberikan bantuan kepada gatotkaca. braja musti membantu gatotkaca dengan masuk kedalam tangan kanan gatot kaca dan berpesan kepada gatotkaca untuk memukul raden braja denta. hal itulah yang akhirnya membuat brajadenta tumbang dan menjelma menjadi aji braja denta yang masuk kedalam tangan kiri gatot kaca. jadi raden gatotkaca memiliki aji braja musti dan braja denta di tangan kanan dan kirinya. kedua ajian itu adalah warisan prabu pandu yang diajarkan kepada prabu kala tremboko raja negara pringgandani yang keduanya merupakan kakek dari Raden Gatotkaca.

Di dalam kepercayaan agama hindu ada istilah Senjata Nawa Sanga dimana tu adalah senjata dari sembilan dewa yang menjaga alam semesta. salah satu dari senjata nawa sanga itu adalah senjata vajra atau jika dijawa sering dikenal dengan senjata bajra yang dimiliki oleh dewa indra. dewa indra sendiri adalah dewa langit yang menjadi raja bagi para gandarwa dimana langit sendiri memiliki kekuatan yang sangat ditakuti yaitu petir. vajra sendiri berarti petir dan dijawa bajra juga diartikan dengan petir atau guntur sehingga jika ditarik benang merah aji braja musti yang sering kita kenal dijawa dapat diartikan pukulan petir. wajar saja jika terkena ajian ini seorang akan langsung tumbang, secara nalar tidak ada manusia biasa yang mampu menahan petir.  

Share:

Watu Item Dan Perahu Gabus

Di Jawa sering kita dengar pepatah yang mengatakan "Sasat Ngenteni Kumambange Watu Item , Sileme Perahu Gabus" jika diartikan ke bahasa indonesia " Ibarat menunggu ter apungnya Batu hitam , dan tenggelamnya perahu spon/gabus". kata ini sangatlah populer dan sering dipakai untuk menyebut atau mengibaratkan sesuatu yang tidak akan terjadi. hal ini karena Watu item atau batu hitam sendiri adalah jenis batu yang memiliki struktur paling padat dan memiliki tingkat kekerasan tinggi di bandingkan batu lain sehingga bobot dari batu ini pun terolong sangat berat sehingga sangat mustahil jika akan terapung ke permukaan air. 

sedangkan perahu gabus disini yang dimaksut adalah spon yang memiliki pori-pori padat yang biasa dipakai untuk melapisi barang elektronik saat dipacking di daam kardus. benda ini memiliki berat yang sangat ringan sehingga kemungkinan sangatlah kecil jika akan tenggelam karena strukturnya sangat padat dan ringan.  


Share: